Kamu pernah mendengar tentang hotel atau lodge yang terletak di pinggir tebing di Peru? Menginap di sana sejatinya dibutuhkan keberanian ekstra. Untuk menuju ke sana, kamu harus mendaki tebing setinggi ratusan meter.
Namun kini, kamu tak perlu jauh-jauh pergi ke Peru. Pasalnya, di Indonesia juga terdapat penginapan yang serupa. Badega Parang Padjajaran Anyar Skylodge namanya.
Terletak di kawasan Gunung Parang, Purwakarta, Jawa Barat, skylodge ini menjadi penginapan tertinggi yang pertama di Asia Tenggara. Bahkan menurut pengelola dan penasihat Badega Parang Skylodge, Dhanni Daelami, skylodge di Indonesia ini akan menjadi yang tertinggi di dunia dengan ketinggian 500 meter. Menarik, ya?
Dhanni menjelaskan, Badega Parang Padjajaran Anyar ini bukan sebuah hotel, tapi lodge atau pondok yang bertempat di atas tebing. Rupanya, ide mendesain penginapan unik ini terinspirasi dari film Avatar.
"Kalau desain sih, jujur kami akui awalnya inspirasi desain itu seperti kubus sebenarnya. Cuma dari beberapa arsitek yang terlibat memberikan saran, bagaimana untuk didesain semacam streamline menahan angin. Jadi sebenarnya, desainnya kalau lihat film avatar, nah seperti itulah yang kita inginkan. jadi manusia bisa hidup di dinding gunung," kata Dhanni saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Selasa (21/11).
Nantinya, skylodge ini akan dibangun sebanyak 10 buah kapsul. Namun untuk saat ini, baru tersedia satu buah saja dan akan segera ditambah sebanyak dua hingga tiga kapsul untuk peresmian dan dibuka untuk umum pada 31 Desember mendatang.
Menariknya, ide dan gagasan Skylodge ini berawal dari mimpi anak-anak muda di daerah Gunung Parang.
"Sebenarnya yang buat di sini itu anak-anak muda kampung Gunung Parang. Jadi bukan kontraktor, tapi di bawah konsultan dibawa dari Rescue One Italy, dan dari kami sendiri. Untuk ide berasal dari anak-anak muda kampung Gunung Parang dan di dukung oleh Pemerintah Daerah Dedi Mulyadi," imbuh pria 55 tahun itu.
Skylodge Tertinggi di Dunia (Foto: Dok. Dhanni Daelami/Padjajaran Anyar Gunung Parang )
Untuk menginap di sini, kamu perlu mengeluarkan kocek sebesar Rp 4 juta rupiah per malam. Terdengar mahal memang, tetapi sebanding dengan fasilitas yang ditawarkan. Ada TV, AC, microwave, toilet kering, tempat cuci piring, dapur mini dan tentunya tempat tidur.
"Jadi Rp 4 juta per malam itu sudah kami sediakan pick up transport dari Purwakarta ke Gunung Parang, kemudian juga ada makan 3 kali untuk 2 orang, peralatan mendaki dan guide," lanjutnya lagi.
Ada kapasitas khusus yang diperbolehkan untuk menginap di Skylodge ini. Dhanni menjelaskan bahwa kapasitas yang dapat di tolerir sebanyak 5 orang. Namun, demi kenyamanan pengunjung, maka disarankan hanya untuk 4 orang saja.
Jangan khawatir, Skylodge ini memiliki standar keamanan internasional. Kamu yang menginap pun akan mendapatkan asuransi berupa asuransi kecelakaan. Sebelum menginap, akan diadakan safety briefing untuk masing-masing wisatawan. Namun bukan berarti pihak Skylodge akan melepasmu begitu saja. Karena Skylodge ini dilengkapi dengan tim rescue yang siap sedia melayani kamu selama 24 jam, ada juga CCTV yang memonitor kondisi realtime sehingga semua dijamin aman.
Kalau kamu bosan, kamu bisa beraktifitas di area sekitar Skylodge. Mulai dari berpetualang menyusuri via ferrata tertinggi di Asia Tenggara, menyebrangi gunung menggunakan tyrolean, dan ada juga jalur-jalur pemanjatan yang sudah disiapkan pihak pengelola.
Siapapun kamu boleh datang berkunjung dan menginap di Skylodge ini. Namun perlu diperhatikan bahwa kamu harus memiliki minimal 1 meter atau 100cm untuk dapat mendaki. Selain tinggi badan yang mendukung, kamu juga perlu menyiapkan stamina besar karena perjalanan yang cukup panjang untuk dapat sampai ke sana, yakni mendaki tebing setinggi 500 meter. Sanggup?
Meski sering dikait-kaitkan dengan skylodge yang ada di Peru, Skylodge di Purwakarta jelas berbeda dari segi konsep dan desain.
"Konsepnya hampir mirip dengan yang kita rencanakan di awal. Untuk desain, jelas berbeda dengan yang di Peru. Konsep kami juga berbeda dengan mereka. Kita lebih, pengembangannya menonjolkan dari segi Asia, keluarga Asia. Artinya, satu kapsul bisa diisi beberapa orang," tegas Dhanni.
Kamu yang tertarik untuk berkunjung, rute perjalanan dari Jakarta dapat memakan waktu selama tiga jam dan dua jam dari Bandung. Untuk menuju ke sini, kamu harus keluar tol Jatiluhur menuju arah Gunung Parang dengan memakan waktu tambahan 1 jam. Tertarik berkunjung ke sini?